Ternyata kebiasaan yang buruk tidak semuanya memiliki akibat yang buruk. Banyak kebiasaan buruk memiliki peranan yang penting dan dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan jika dilakukan sesuai dengan porsinya. Setidaknya, ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa mengatasi berbagai penyakit setelah dilakukan berbagai penelitian. Apa sajakah kebiasaan buruk itu?? Quote: 1. Terpapar Sinar Matahari. Jika berlebihan, sinar matahari memang dapat menyebabkan melanoma dan jenis kanker kulit lainnya yang serius. Namun dibalik dampak tersebut, mendapatkan sinar UVB setiap hari juga dapat memberi manfaat yang menyehatkan. Dermatolog mengatakan berada di bawah paparan sinar matahari - tanpa tabir surya selama 10 sampai 15 menit dapat menghasilkan vitamin D, yang dibutuhkan tubuh. Vitamin D telah lama diketahui dapat membantu tubuh menyerap kalsium, mempertahankan tulang yang kuat dan juga menangkal osteoporosis serta tekanan darah tinggi. Jika Anda memiliki kulit yang pucat dan membutuhkan SPF 50, Anda bisa mendapatkan sumber vitamin D dari makanan yang Anda makan, seperti telur, ikan dan susu. | Quote: 2. Mengemil Coklat. Berdasarkan hasil studi dari German Institute of Human Nutrition yang telah dipublikasikan pada Maret 2010 dalam European Heart Jurnal, menyatakan bahwa siapa yang mengkonsumsi 1 kotak coklat per hari (sekitar 0.21 ons) dapat menurunkan tekanan darah tinggi, serangan jantung dan stroke hingga 39 persen. Ini berbanding dengan mereka yang hanya mengonsumsi coklat sekitar 0.05 ons perhari. Dark chocolate atau cokelat hitam, diklaim memiliki banyak kandungan flavonoid, yaitu suatu antioksidan yang dapat berfungsi melindungi Anda dari bahaya penyakit jantung. Namun ini bukan berarti Anda harus menggantikan makanan padat energi dengan cokelat. | Quote: 3. Minum Kopi. Journal of American Medical Association menyebutkan bahwa kopi dapat mengurangi peluang munculnya penyakit parkinson, setidaknya pada kaum laki-laki. Sementara The National Institute of Helath mengungkapkan bahwa mengkonsumsi kopi dapat menurunkan risiko diabetes type 2. Namun, peringatan bagi perempuan postmenopause yang tengah menjalani terapi pergantian hormon. Mengonsumsi 5 cangkir atau lebih kopi dalam sehari justru dapat meningkatkan risiko penyakit parkinson. Setidaknya inilah yang diklaim oleh National Institute of Neurogical Disorders & Stroke. | Quote: 4. Meminum Red Wine. Seorang peneliti dari University of Missoury, Dr. Berit Brogaard menyebutkan mengkonsumsi minuman red wine secara moderat terbukti dapat menurunkan risiko serangan jantung. Red wine diyakini dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mencegah pembekuan darah serta pembuluh darah yang disebabkan oleh kolesterol jahat (LDL). Mengkonsumsi secara moderat menurut Mayo Clinic adalah satu gelas sehari bagi perempuan dan 2 gelas untuk kaum laki-laki. Bagi Anda yang tidak menyukai red wine bisa menggantikannya dengan jus anggur, karena kandungan resveratrol yang terdapat dalam wine, juga dapat ditemukan dalam jus anggur. | Quote: 5. Stres. Apabila berlebihan dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, stres bisa berdampak buruk pada kesehatan, seperti berisiko menyebabkan penyakit diabetes dan jantung. Namun, stres juga bisa berdampak baik. Peneliti dari Ohio State University menemukan bahwa serangan singkat stres dapat meningkatkan sistem imun tubuh karena dapat merangsang sel darah putih. "Peningkatan aktivitas leukosit dapat meningkatkan kemampuan sistem imun untuk melindungi tubuh selama proses operasi, vaksinasi dan selama terjadi infeksi," ujar Firdaus Dhabhar, pemimpin penelitian. Mengumpat. Menurut profesor Ramani Durvasula dari California State University, mengumpat dapat membantu melepaskan emosi yang terpendam. Apakah itu dilakukan ketika bersama sang kekasih atau di ruangan khusus sendiri, memanjakan diri dengan beberapa kata-kata umpatan dalam kondisi yang terkendali dapat membuat Anda di jalur emosional yang baik. Sementara itu, merujuk sebuah artikel American Psychological Association, Dr Svetlana Kogan, pendiri Dokter di Trump Place, menyatakan bahwa melampiaskan amarah memiliki efek samping yang positif. Ketika kemarahan diluapkan dalam waktu singkat, sering kali itu bersifat menguntungkan, terutama jika digunakan dengan cara yang konstruktif. | Quote: 6. Bergosip. Bergosip atau membicarakan sesuatu atau orang lain merupakan sifat alami dari manusia. Bergosip merupakan bagian dari tatanan sosial dan bagian pembelajaran sosial. Menurut tim ilmuwan dari University of Michigan, perempuan yang menikmati obrolannya dengan sesama teman perempuannya akan merasa bahagia dan lebih sehat. Bergosip dapat mengurangi tingkat stres dan rasa cemas berlebih serta mampu meningkatkan hormon progesterone yang dihasilkan tubuh, yang berperan penting bagi seseorang dalam melakukan interaksi sosial. | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar